Kenapa Kucing Disebut Hewan Punya 9 Nyawa? Waspada Jika Si Meong  Suka Menghilang Tiba-Tiba

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Ada berbagai mitos tentang kucing yang telah beredar luas dan mungkin dipercaya oleh banyak orang di dunia. Salah satunya yakni tentang julukan kucing memiliki 9 nyawa.

Lantas benarkah kucing betul-betul memiliki sembilan nyawa? Jawaban singkatnya yaitu tidak. Namun, ada sesuatu yang sangat memperdaya tentang sikap kucing yang membuatnya terlihat hampir mungkin bahwa mereka memiliki kehidupan 'ekstra'.

Dilansir dari hillspet yang dikutip okezone.com, terdapat pepatah kuno berbahasa inggris yang berbunyi "A cat has nine lives. For three he plays, for three he strays, and for the last three he stays", yang berarti seekor kucing memiliki sembilan nyawa, yaitu tiga untuk dia bermain, tiga untuk dia tersesat dan tiga yang terakhir untuk dia tinggal.

Namun, seperti kebanyakan ucapan lisan, tidak ada bukti kapan dan dimana pepatah bahasa Inggris yang terkenal itu pertama kali didokumentasikan. Tapi, William Shakespeare mengetahui tentang pepatah itu, karena dia mereferensikannya dalam drama Romeo dan Juliet, yang ditulis pada akhir abad ke-16.

Dalam drama tersebut William Shakespeare menjelaskan "Good king of cats, nothing but one your nine lives,". Karena itu, mitos tersebut dikabarkan sudah ada sebelum akhir tahun 1500-an, dan kemungkinan berasal dari zaman kuno.

Menurut catatan majalan Science, daya tarik kucing sudah ada sejak sekitar 12.000 tahun yang lalu di rumah dan tempat ibadah orang mesir kuno. Di mana Orang mesir melihat teman kucing mereka sebagai makhluk ilahi dengan kekuatan gaib.

Khususnya pada kemampuan dewi Bastet yang dipercaya bisa berubah dari manusia menjadi kucing, dan kembali lagi. Hal itu mungkin telah mempromosikan gagasan bahwa kucing memiliki banyak kehidupan, lantaran dia terus muncul dan muncul kembali.

Sifat berbau mistik tersebut pun mengikuti kucing domestik selama migrasi dari Timur Tengah melalui Yunani, China, dan Eropa, hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Tapi, pada saat kucing pergi ke Inggris, kucing sangat dihormati lantaran kemampuannya menangkal tikus dibanding bereinkarnasi. Namun, terlepas dari pekerjaan mereka sebagai penangkap tikus, kucing juga dikenal dengan aura mistisnya.

Sementara itu, terkait 9 nyawa sendiri, hal itu lantaran angka 9 memiliki arti penting dalam numerologi. Karena, komposisinya yang terdiri dari tiga kelompok 3, seperti struktur dari peribahasa Inggris.

Lalu, 9 juta merupakan simbolis dalam budaya Islam, Yunani, dan Katolik Roma. Bila seekor kucing 'Hidup Kembali' berkali-kali, angka 9 masuk akal bila dilihat dari sudut pandang mistis. Kemudian, Bangsa Anglo-Saxon awal Inggris juga menggunakan angka 9 dalam konteks hukum dan sastra.

Namun berbeda dengan mitos kucing 9 nyawa atau tentang angka 9, di Spanyol kamu akan mendengar bahwa kucing memiliki tujuh nyawa, sedangkan legenda Arab dan Turki mengklaim enam nyawa. Tapi, terlepas dari perbedaan jumlah nyawa yang diduga dimiliki kucing, rata-rata kepercayaan menyebutkan bahwa kucing hidup lebih dari satu kehidupan.

Mengenai mitos kucing memiliki 9 nyawa, banyak orang tua yang mengatakan tentang kucing soal kemampuan mereka melompat, memutar dan mendarat dengan kakinya, yang mungkin menjadi alasan mengapa mitos tersebut menjadi legenda abadi.

Padahal, kucing yang bisa bergerak dari posisi rendah, melompat tinggi dan jauh dalam hitungan detik, bukan karena kekuatan magis, melainkan karena susunan biologis hewan tersebut.

 

Keterampilan melompat kucing yang mengesankan, dikarenakan massa otot dan panjang kaki belakang mereka. Karena kaki belakang kucing sangat kuat, sehingga mereka bisa dengan mudah melompat setinggi enam kali tinggi badannya.

Tanda-tanda Mau Mati

Bagi para pemilik kucing mungkin pernah menjumpai kucingnya hilang sebelum akhirnya ditemukan mati. Ini menjadi salah satu tingkah unik yang dimiliki hampir semua kucing.

Kucing memang merupakan hewan dengan ragam tingkah misterius. Biasanya kucing cenderung berkeliaran jauh dari rumah mereka bahkan bisa sampai hilang ketika mereka sekarat.

Banyak yang bertanya-tanya kenapa kucing suka menghilang saat mereka mendekati ajalnya. Nah untuk menjawabnya, simak paparan berikut, dilansir dari berbagai sumber.

Sebagian besar pemilik kucing membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memahami kucing mereka sepenuhnya. Dan ini tentu akan membingungkan bagi pemelihara kucing baru.

Sebenarnya tidak ada penelitian yang mampu mengungkap dengan lengkap mengapa kucing menghilang saat di ujung hayatnya. Tapi yang jelas kucing sangat cerdas dan mampu merasakan jika ajalnya sudah dekat.

Banyak orang percaya bahwa kucing lebih suka menyendiri saat sakit atau sekarat, jauh dari banyak aktivitas manusia. Ahli mengungkap ini juga tak lepas dari sifat naluriah kucing.

Kucing bisa memahami bahwa mereka lebih rentan terhadap pemangsa saat sakit atau sekarat. Untuk itu, bersembunyi adalah cara kucing untuk melindungi diri mereka dari ancaman.

Kucing biasanya akan pergi ke tempat yang sepi dan sulit ditemukan sebelum akhirnya beristirahat dengan tenang selama-lamanya.

Pemilik kucing sering mengalami kesulitan menerima kenyataan bahwa kucing mereka lebih suka berada jauh dari mereka ketika mereka sekarat. Banyak yang merasa bersalah saat kucingnya melakukan ini.

Tapi, penting untuk diingat bahwa kucing hanya bereaksi terhadap instingnya saja. Jadi bagi para pemilik, jangan pernah merasa tidak bertanggung jawab atas kematian si kucing.

Jika kebetulan memiliki kucing yang sedang sekarat, hal terbaik adalah membiarkan kucing duduk di tempat yang damai dan menyendiri dengan dirinya sendiri. Ini mungkin akan terasa berat.

 

Namun ini yang terbaik bagi kucing. Mereka pasti akan merasa lebih bahagia saat bisa pergi dengan damai dengan kesendiriannya. Semoga informasi ini bermanfaat.***